Abadi di Akhir Perjalanan
Bukankah ringkih bumi tetap memberi
Walau jutaan manusia tak tahu diri
Bukankah awan masih mengasihi
Biar pun hujannya di caci-maki
Pada selasar kertas putih
Kau tulis beribu patah hati
Seolah undakan air matamu
Lebih bening dibanding embun pagi
Amat suci layaknya bidadari
Paling sengsara ketimbang para sufi
Tudakkah kau lihat dadaku meringis pilu
Jiwaku lumpuh sejak kehilangan itu
Tak ubahnya pepohonan mati
Yang menjadi tegang
Di tinggal pergi oleh angin fajar
Setelah rimbun dedaunannya berguguran
Maka untuk terakhir kali
Anggaplah aku kasih bumi
Doakan aku dalam rintik hujan
Mengaduhlah pada teduh awan
Percayalah, meski maut memisahkan
Kelak kita abadi di akhir perjalanan
Ihsnfkri 0940201221